Saturday, October 22, 2011

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip Misi Pembelajaran

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip
Misi Pembelajaran
a). Pengembangan /pelatihan kompetensi yang diharapkan.
Dari visi Program Studi Teknik Sistem Komputer, diharapkan formulasi kurikulum
yang ada berfokus pada pengembangan dan penerapan Ilmu Komputer yang
bersifat terapan serta pengembangan riset. Untuk memperoleh hal itu maka
sejumlah mata kuliah keahlian khusus selalu disertai dengan praktikum.
b). Efisiensi internal dan eksternal.
Efisiensi internal sudah cukup tinggi, ini terbukti dari prestasi belajar dan lamanya
mendapatkan pekerjaan (waktu tunggu), secara eksternal sudah menunjukkan hasil
yang cukup berarti dengan makin banyaknya kerjasama baik dengan instansi
maupun dengan perguruan tinggi lain.
Mengajar.
a) Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.
Perkuliahan disampaikan dengan tatap muka disusun dalam bentuk Satuan Acara
Perkuliahan (SAP) pada setiap semester yang sedang berjalan sesuai dengan
silabus yang telah dibuat sebelumnya. SAP mencakup materi dan cara
penyampaian mata kuliah serta sasaran yang ingin dicapai selama satu semester.
Pemberian kuliah dilakukan dengan metode team teaching, ceramah, diskusi,
seminar, praktikum serta metoda modern seperti e-learning dan ISS (Interactive Skill
Station)
b) Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Tujuan Mata Kuliah.
Adanya perubahan-perubahan akibat semakin cepatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dunia industri, kurikulum perlu dikajiulang
setiap 5 tahun sekali. Hal ini sesuai dengan kebutuhan pasar pengguna
lulusan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelayakan kurikulum ini
dilakukan dengan mengakomodasi masukan dari berbagai pihak terkait (stake
holder) melalui kegiatan seperti workshop, seminar, lokakarya atau diskusi-diskusi
sesuai dengan topik yang berkembang saat ini.
Sedangkan untuk mengantisipasi perubahan ilmu dan teknologi yang cepat,
keseuaian materi dikaitkan dengan isi atau contens dari tiap mata kuliah dan
praktikum yang selalu disesuaikan tiap semester.
c) Efisiensi dan Produktivitas.
Optimalisasi jadual yaitu waktu mengajar, tempat dan pembagian kerja tiap dosen,
kelas paralel, adalah cara untuk mencapai efisiensi yang tinggi. Efisiensi dan
produktivitas dapat dilihat dari hasil proses belajar mengajar yang selalu selesai
dengan baik, tanpa masalah serta pada evaluasi yang dilakukan pada ujian akhir
semester. Demikian pula terhadap keseluruhan materi pembelajaran yang diterima
oleh mahasiswa akan teruji pada saat pelaksanaan ujian sarjana.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain terus
mengembangkan metode pembelajaran, pelatihan kemampuan mengajar untuk
meningkatkan kualitas staf pengajar yang didukung dengan manajemen pengajaran
serta administrasi yang teratur.
d) Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Proses pendidikan di Program Studi Teknik Sistem Komputer dilakukan dengan
Sistem Kredit Semester (SKS), berdasarkan SK Rektor Universitas Diponegoro No.
082/SK/ PT.09/ 1999. Beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan
beban penyelenggara program pendidikan dinyatakan dalam SKS. Satu SKS adalah
satu kali tatap muka (kuliah) terjadual selama 50 menit; satu kali acara kegiatan
akademik terstruktur selama 50 menit; satu kali acara kegiatan akademik mandiri
selama 50 menit. Untuk mata praktikum satu SKS setara dengan dua jam.
kerja praktek dilakukan selama dua bulan di perusahaan, industri atau lab.
Sedangkan KKN dilakukan selama 1 bulan, dengan pembekalan KKN dilakukan
selama 1 bulan. Adapun jadual pelaksanaannya mengikuti kalender dari Universitas.
Satu semester merupakan satuan waktu kegiatan 16 minggu kuliah. Kegiatan ini
belum termasuk kegiatan minggu tenang dan ujian. Kegiatan proses belajar
mengajar dalam program pendidikan tersebut dilakukan sesuai dengan kalender
akademik yang dikeluarkan oleh Universitas.
e) Penggunaan teknologi informasi.
Pengajaran selain secara konvensional, baik melalui papan tulis maupun hand-out
dengan OHP juga dengan memafaatkan multimedia pada teknologi informasi yang
sudah lazim, yaitu PC atau notebook dengan LCD projector, dengan perangkat
lunak presentasi. Untuk lebih mempermudah pemahaman, beberapa dosen
menggunakan program demo dan simulasi, sedangkan fasilitas LAN SIFT yang
terkoneksi ke internet digunakan untuk kegiatan E-Learning, Milis, Email, Website
dan blog serta FT Cyberinfo.
Untuk mendukung kebutuhan informasi bagi dosen dan mahasiswa, perpustakaan
Program Studi Teknik Sistem Komputer menyediakan buku teks dan jurnal Teknik
Sistem Komputernik dalam bentuk CDROM. Akses website ke jurnal-jurnal
Internasional (www.Proquest.com) selalu diberikan oleh perpustakaan pusat Undip
secara periodik, sehingga dimungkinkan untuk mengunduh materi-materi yang
terbaru.
Belajar
a) Keterlibatan mahasiswa.
Dalam proses PBM, mahasiswa selalu dituntut aktif, baik itu dalam kelas maupun di
laboratorium, dosen selalu memberikan kesempatan untuk bertanya, berdebat,
melakukan simulasi atau berdiskusi, sehingga suasana perkuliahan tidak
membosankan dan tidak membuat suasana menjadi jemu. Mahasiswa juga
dilibatkan dalam kapasitas sebagai asisten dosen, yang memberikan tutor kepada
adik kelasnya dan sebagai asisten praktikum di laboratorium.
Secara berkala, kelompok mahasiswa yang dikoordinir HME juga
menyelenggarakan kursus-kursus yang bersifat terapan, seperti Teknik Sistem
Komputernika, mikroprosesor, komputer, dimana pesertanya adalah mahasiswa
sendiri, dengan kegiatan seperti itu kiranya peranan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar sudah cukup baik.
b) Bimbingan Skripsi
Salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1 adalah dengan menyusun
skripsi (tugas akhir). Penyusunan skripsi ini dimulai dari pengajuan proposal yang
disetujui oleh dosen pembimbing. Di Program Studi Teknik Sistem Komputer, dua
dosen pembimbing akan mengarahkan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya.
Skripsi ini dibatasi pengerjaannya selama satu tahun, dan selama masa
pembimbingan, mahasiswa wajib berkonsultasi dengan dosen pembimbing paling
tidak sebanyak 12 kali. Kartu bimbingan digunakan oleh mahasiswa sebagai bukti
telah ada pembimbingan. Apabila ada mahasiswa yang tidak dapat
menyelesaikannya dalam tenggang waktu tersebut maka koordinator tugas akhir
akan mencoba mencari kendala utama dan memberikan solusi yang terbaik.
c) Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:
1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya.
Mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya dengan mengadakan
pelatihan-pelatihan yang diorganisasi oleh mahasiswa bekerjasama dengan
laboratorium di lingkungan Program Studi Teknik Sistem Komputer. Pembicara atau
tutor dapat berasal dari kalangan dosen, alumni, praktisi, dan mahasiswa tingkat
akhir yang memiliki keahlian yang relevan. Adapun peserta pelatihan, berasal dari
lingkungan mahasiswa di Program Studi Teknik Sistem Komputer, mahasiswa di
lingkungan Universitas, bahkan dari luar Universitas Diponegoro.
2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferrable).
Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir yang ahli di bidangnya dapat
mentransfer pengetahuannya melalui pelatihan-pelatihan. Biasanya mahasiswa
tersebut diposisikan sebagai tutor atau narasumber. Selain itu, hasil kerja praktek
mahasiswa di laboratorium dan tugas akhir mahasiswa dapat digunakan sebagai
modul praktikum di laboratorium.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri.
Untuk memahami dan memanfaatkan kemampuannya sendiri, mahasiswa tingkat
akhir mencari peluang secara mandiri untuk memperdalam ilmunya di dalam
kampus dengan ikut memelihara jaringan komputer dan sarana internet serta
membuat aplikasi perangkat lunak di SIFT serta memelihara dan mengembangkan
Jaringan dan Aplikasi di Tingkat Universitas, ditunjukkan dengan hasil karya dosen
Sistem Komputer (Bp. Ir. Kodrat, IS, MT) yang mengembangkan aplikasi Sistem
Informasi Akademik yang digunakan di Undip, juga oleh Bp. Adian Fatchur R, MT
yang membangun jaringan Komputer di Undip, serta beberapa aplikasi lainnya
seperti Voip dengan dibantu mahasiswa bimbingan beliau.
Diluar kampus sebagai pemilik usaha warnet, counter handphone maupun
perusahaan-perusahaan komputer untuk menjadi salah satu bagian dalam aktivitas
kegiatannya, baik sebagai tenaga tetap maupun hanya tenaga kerja paruh-waktu di
tempat tersebut. Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri ini juga
dapat digali dari tugas-tugas yang diberikan sesuai mata kuliah yang telah
diambilnya, seperti tugas pembuatan paper, kerja praktek, dan pelaksanaan saat
tugas akhir.
4) Kemampuan belajar mandiri.
Peluang-peluang yang ditawarkan oleh perusahaan atau instansi untuk kerja
praktek atau magang (Co-Operative), memberi nilai tambah mahasiswa agar ia dapat
bersikap positif dalam mengembangkan kemampuannya. Dengan mengikuti
kegiatan seperti ini akan memberikan sikap percaya diri yang semakin meningkat,
sehingga dapat digunakan sebagai salah satu kunci dalam mencapai keberhasilan
dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Secara keilmuan, Teknik Sistem Komputer adalah ilmu terapan yang saat ini sedang
banyak peluang untuk dapat dipelajari sendiri, baik melalui buku-buku yang banyak
beredar maupun melalui internet, seperti IT dan telekomunikasi. Mahasiswa bisa
memperkaya ilmu dengan cara tersebut dan bahkan mengaplikasikan untuk
mendapatkan kerja sampingan ataupun memberikan tutor kepada mahasiswa yang
lain.
5) Nilai, Motivasi dan Sikap.
Pengembangan kepribadian juga diterapkan karena pihak Program Studi Teknik
Sistem Komputer menyadari bahwa kesuksesan bukan semata karena ip mahasiswa
yang tinggi, namun kepribadian mahasiswa juga merupakan salah satu kunci
sukses yang tidak dapat diabaikan.
Dengan berpegang pada hal di atas, pihak Program Studi Teknik Sistem Komputer
menekankan kepada para dosen agar dapat memotivasi para mahasiswa untuk
bersikap positif, percaya diri dalam menghadapi segenap permasalahan yang
muncul dalam PBM. Konsep team-work sangat ditekankan. Hal ini dapat
disampaikan melalui tugas-tugas kelompok atau penelitian bersama yang dilakukan
oleh dosen dan mahasiswa. Dengan demikian diharapkan kebiasaan ini akan
terbawa hingga mereka benar-benar terjun di dunia kerja yang penuh tantangan.
Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar
a) Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa.
Monitoring kemajuan belajar mahasiswa ditempuh dengan dua evaluasi: evaluasi
pertama dilakukan pada akhir semester keempat. Mahasiswa dianggap lolos
evaluasi tahap pertama ini apabila telah mengumpulkan 45 SKS dengan IPK minimal
2,00. Evaluasi tahap kedua dilakukan pada akhir semester kedelapan. Mahasiswa
harus lolos evaluasi tahap kedua dengan mengumpulkan minimal 100 SKS dengan
IPK tidak kurang dari 2,00. Tiap semester, dosen wali berperan mengarahkan dan
memonitor keberhasilan belajar mahasiswa di bawah perwaliannya. Apabila ada
permasalahan, dosen wali dapat memberi arahan atau solusi bagi mahasiswanya.
SIA memberikan bantuan kepada dosen wali dalam memonitor mahasiswa yang
rawan evaluasi.
b) Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa.
Evaluasi terhadap mahasiswa untuk suatu mata kuliah tertentu pada hakekatnya
dilakukan setiap semester berdasarkan pada penampilan dan prestasi akademik
mereka dalam semester , antara lain dengan melihat jumlah kehadiran , hasil ujian
tengah semester, pelaksanaan tugas-tugas, dan ujian akhir semester. Penilaian
yang dilakukan didasarkan pada dua cara yaitu (a) penilaian acuan pokok; (b)
penilaian acuan norma. Nilai akan diberikan sesuai dengan tingkat pemahaman
mahasiswa, seperti sangat baik (dengan huruf A; dengan angka 4), baik (AB; 3,5),
cukup baik (B; 3), cukup (BC; 2,5), sedang (C; 2), kurang (CD; 1,5), sangat kurang
(D; 1) dan gagal (E; 0).
c) Penentuan Yudisium.
Yudisium kelulusan adalah predikat yang diberikan kepada seorang mahasiswa
berdasarkan pada penilaian akhir yang menunjukkan prestasi akademik selama
mengikuti jenjang program pendidikan. Penentuan yudisium didasarkan pada
indeks prestasi yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan, yaitu 2,00 - 2,75
predikat memuaskan; 2,76 - 3,50 predikat sangat memuaskan dan 3,51 - 4,00
predikat cumlaude.
d) Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa
Penelaahan tingkat kepuasan mahasiswa sudah cukup baik yaitu dinyatakan pada
transkrip akademik dari 3 tingkatan yaitu cumlaude, sangat memuaskan, dan
memuaskan. Berbagai langkah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil
tersebut di atas, seperti evaluasi pembelajaran yang dilakukan mahasiswa (melalui
polling) dapat dipakai sebagai cerminan kepuasan mahasiswa terhadap proses
pembelajaran.
Dalam kegiatan PBM, dosen memberikan silabus dan Satuan Acara Perkuliahan
(SAP) dan juga tercantum sasaran/target yang hendak dicapai dalam aktivitas
mengajar, metode dan media yang digunakan, serta acuan yang digunakan.

1 comments:

Post a Comment